Modul 1.4.a.10 (Budaya Positif)Rancangan Tindakan Aksi nyata
Rancangan Tindakan
untuk Aksi Nyata
Artikel Aksi nyata
Modul 1.4 Penerapan Budaya Positif
Sumber : Modul 1.4 Program Pendidikan Guru
Penggerak
Penulis : Minawati, M.Pd. CGP Angkatan 4 Aceh
Besar
Tugas Individu Modul
1.4.a.10.2 Aksi nyata Budaya positif
1.
Latar Belakang
Pembiasaan
Budaya Positif berdasarkan motivasi dan pembiasaan yang dilakukan terus
menerus,sehingga menjadi pembiasaa yang baik dan menumbuh kembangkan karakter
yang baik.pembiasaan positif yang seharusnya dilakukan bukan disiplin
positif,komunikasi yang dibangun masih satyu arah,adalah penyebab peran dan
control guru belum sampai pada tahap menejer dan masih menjadi hakim bagi
murid.mendisiplinkan murid diawali dengan kesadaran dan motivasi.
Budaya
positif yang sudah ada seharusnya dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan sehingga menjadi pembiasaan yang baik.sehingga dapat
menumbuhkan karakter yang baik pula.sekarang bagaimana bagaimana budaya positif
di sekolah harus dikembangkan guru untuk mewujudkan karakter atau profil
pelajar Pancasila,dan bagaimana efektifitas komunikasi dua arah yang diciptakan
dapat membantu menumbuhkan kesaadaran murid agar menjadi pribadi yang berempati
dan berbudaya positif.
2.
Deskripsi Aksi Nyata
Untuk
menciptakan budaya positif di sekolah tidak bisa berjalan sendiri -sendiri
semua itu harus dengan berkolaborasi dengan semua pihak,teman sejawat ,kepala
sekolah,lingkungan keluarga serta lingkungan sekolah .dan pemangku kepentingan
di sekolah dalam pembiasaan -pembiasaan positif yang dilaksanakan baik itu
didalam kelas dan lingkunngan sekolah.mengapa harus disiplin positif harus
disiplin positif ,karena semua peraturan yang di terapkan melahirkan
mental-mental disiplin yang berdasarkan kesadaran individu .budaya positif
lahir karena semua pemangku kepentingan sadar akan petingnya terhadap sebuah
peraturan.patuh pada peraturan bukan karena adanya konsekwensi,namun disebabkan
oleh pembiasaan -pembiasaan. Peneraapan buadaya
positif ,dikaitkan dengan nilai-nilai profil Pancasila yaitu:Beriman dan
bertaqwa kepada Tuaha Yang Maha Esa.mandiri,bernalar kritis,kreatif,bersifat
kebhinnekaan dan bergotong royong. Dengan nilai-nilai akan menjadi pembiasaan
positif.
Ketika
pembiasaan tersebut menjadi karakter maka akan mudah melahirkan generasi pelajar
Pancasila yang berempati ,kritis,dan memiliki daya saing global dengan
kreatifitas tanpa batas.
Peran
guru penggerak dalam menularkan dalam menularkan pembiasaan baik pada teman
sejawat dan peserta didik dalam membangun budaya positif yaitu dengan menguatkan
apa yang sudah menjadi budaya dan pembiasaan baik dilingkungan sekolah. Dan
diharapakan semua bergerak untuk terus secara kontinyu melakukan pembiasaan
yang baik.dengan kolaborasi yang kuat dpat membentuk karakter seperti yang
diharapkan.
Bagaimana
menumbuhkan budaya positif dikelas,sehingga menjadi budaya positif di
lingkungan sekolah dan menjadi visi sekolah ? kelas adalah miniature dari
sekolah dan sekolah adalah miniature dari sebuah bangsa .Bangsa yang berbudi
pekerti baik serta berdisiplin positif bermula dari sekolah-sekolah.untuk
menumbuhkan budaya positif bermula dari kegiatan belajar menngajar di kelas dan
upaya guru berinteraksi dengan murid.
Untuk
terwujudnya murid berkarakter positif,diawali dengan menciptakan iklim
komunikasi dua arah.,membangun komunikasi dua arah ,adalah cara efektif
mengetahui harapan-harapan dari seorang murid trehadap proses pembelajaran yang
diharapkan dan diimpikan.pentingnya mengetahui harapan dan impian murid adalah
salah satu Tindakan reflektif dalam proses pembelajran serta penerapan nilai
dan peran guru.
Komunikasi
dua arah juga memberikan kesempatan murid untuk bertanya,denngan pembiasaan
bertanya diawali komunikasi dua arah dan menumbuhkembanngan rasa percaya diri
serta dapat menimbulkan semangat dan kekkuatan dalam diri murid karena merasa
dihargai dan didengarkan.ketika murid memiliki aspirasi dan didengarkan serta
dapat mengeluarkan pendapatnya merupakan suatu aspiarasi luar biasa bagi sebuah
interaksi antara guru dan murid.membangun kepercayaan diri murid itu sangat
penting karena dengan keprcayaan diri akan muncul empati .ketika empati dan
karakter lain seperti bernalar kritis munculakibat dari sebuah interaksi dari
sinilah akan mucul kreativitas dan inovasi-inovasi dari murid.sehingga karakter
dan budaya positif dengan sendirinya akan muncul mrenjadi pembiasaan yang baik.
Strategi
yang dapat dilakukan untuk menerapkan budaya positif dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada .diantaranya dengan mengaktifkan lierasi sekolah ,sehingga akan
berpengaruh pada pola kebiasaan dalam belajar.
Membiasakan
komunikasi dua arah pada warga sekolah,yang ingin dilihat adalah kesadaran
berdisiplin positif dan membangun budaya positif dimana pun murid berada.
Budaya
positif yang asudah adan di sekolah kami yaitu,murid didik terbiasa menerspkan
5s dan 5 M ,murid didik terlibat aktif,mandiri,kreatif dan bertanggung jawab
dalam belajar.
Murid
didik toleran dan saling menghormati.
Murid
didik peduli dan mencintai diri sendiriserta peduli kebersihan lingkungan.
Budaya
hidup sehat baik untuk diri sendiri serta lingunngan kelas dan sekolah.
3.
TUJUAN
Tujuan
membangun budaya positif di sekolah adalah untuk membangun karakter anak.
Contohnya
program kesepakatan kelas dengan tujuan untuk menumbuhkan dan membiasakan murid
menjadi mandiri,disiplin dan bertanggung jawab.
Karakter
yang diharapkan menjadi manusia dan anggota masyarakat untuk mrncapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya,baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat.
4.
MANFAAT
-
Terciptanya pedidikan yang merdeka
-
Terciptanya anak didik yang merdeka
-
Meningkatkan pengetahuan pendidik
- Adanya ide-ide dan persepsi yang bergam
-
Treciptanya rasa aman,nyaman dan menyenangkan dlam belajar.
5.
LANGKAH DAN STRATEGI
Langkah
dan syrategi dalam mewujudkan budaya positif di sekolah secara efektif dan
mengembangkan karakter anak :
a.
Posisi control guru
Guru
sebagai menejer,jika ada murid yang melakukan pelanggaran tata tertib ,maka
guru akan bertanya kepada anak tentang alasaan mengapa anak tersebut melangggar
aturan kesepakatan yang telah dibuat secra Bersama dan membuat kesepakatan
untuk melakukan Tindakan perbaikan.
b.
Membuat kesepakatan kelas
Kesepakatan
kelas merupakan aturan-aturan untuk membantu guru dan murid bekerja sama
membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif.kesepakatan kelas terdpat
harapan guru terhadap murid dan harapan murid terhadap guru.kesepakatan yang
disuse harus mudah dipahami dan langsung dijalan kan.serta dapat diperbaiki
secara berkala.
c.
Menerapakan disiplin positif.
Memberikan
pemahaman disiplin pada anak yaitu untuk mengetahui prilaku mereka sendiri
,mengambil inisiatif ,menjadi bertanggung jawab atas pilihan mereka dan dapat
menghargai diri sendiri serta orang lain.dalam pelaksanaannya disiplin dapat
memberikan pemahamn kepada anak mengenai kon sekwensi logis jika sebuah aturan
dilanggar,kesalahan adalah kesempata baik bagi anak untk belajar.
d.
Hasil kegiatan
Kegiatan
ayng dilakukan menjadi contoh untuk kelas lain ,agar dalam pengelolaan kelas
dapat membentuk kesepakatan kels dengan melibatkan pendidik dan anak didik agar
terciptanya kenyamanan dalam belajar.
e.
Rencana perbaikan untuk pelaksanaan
di masa mendatang.
Rancangan
aksi nyata akan di teruskan untuk menyambut semester dua tahun pelajaran,kolaboarasi
membuat kesepakatan kelas yang berpusat pada murid dengan beberapa konten dan
aspirasi murid.perubahan yang diharapkan akan dirasakan ,mampu berempati pada
murid karena lebih banyak mendengar daripada mengintruksikan,lebih baik menrima
aspirasi ketimbang arahan-arahan yang tidak efektif.
SEKIAN
TERIMAKASIH
Comments
Post a Comment